Wakil Ketua Umum PSSI 1 PSSI, Zainudin Amali (foto/Uthan AR)
INDOFOOTBALLNEWS.WEB.ID - Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menegaskan bahwa proses pemilihan pelatih timnas Indonesia harus dilakukan sesuai mekanisme organisasi yang berlaku di tubuh federasi.
Hal itu ia sampaikan merespons keputusan penunjukan Nova Arianto sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20 yang sebelumnya diumumkan tanpa adanya rapat Exco terlebih dahulu.
“Kenapa saya selalu menekankan mekanisme yang harus ditempuh? Karena itu memang aturan organisasi,” ujar Amali.
“Misalnya tadi, Nova Arianto diputuskan untuk menjadi pelatih timnas U-20, kita kaget-kaget. Itu tidak lewat rapat Exco, tetapi sudah dikonperskan. Saya tidak tahu mekanisme apa yang dipakai,” tambah mantan Menpora tersebut.
BACA JUGA: Kevin Diks On Fire! Cetak Gol & Jadi Pemain Terbaik Saat Klubnya Hajar Heidenheim 3-0
Amali menegaskan, hal seperti itu tidak boleh terulang, terutama dalam proses penentuan pelatih untuk timnas senior yang saat ini masih kosong setelah berakhirnya kontrak Shin Tae-yong.
“Makanya untuk di timnas senior, itu harus menggunakan mekanisme organisasi,” tegasnya.
Menurutnya, Exco harus kembali terlibat langsung dalam proses wawancara kandidat pelatih seperti saat era Mochamad Iriawan (Iwan Bule), ketika Shin Tae-yong dan Luis Milla dipilih melalui presentasi langsung di depan jajaran Exco.
“Sehingga Exco bisa wawancara calon yang sudah pernah dilakukan saat Pak Mochamad Iriawan, dan kita putuskan.
Amali pun menegaskan bahwa keputusan final harus berasal dari rapat bersama, bukan dari satu pihak tertentu.
“Itu yang paling penting, mau siapa pun yang diputuskan yang penting jadi keputusan bersama, karena ini kan organisasi, bukan klub.”
Pernyataan ini menambah panas suasana internal PSSI, di tengah mendesaknya pemilihan pelatih baru timnas senior serta tuntutan publik akan transparansi dalam pengelolaan sepak bola nasional.
